novel
Petualangan polos
Anak
Kampung
Mencari
Hiburan
Oleh: rantaude mister
Sapiku jinak
Ini adalah aktivitas gw setiap hari dikampung, dari
gw kecil sampe sekarang, gak pernah lepas dari yang namanya sapi, kerbau dan
kambing.ya tidak hanya gw, hampir semua anak-anak dikampung ini tidak pernah
lepas dari sapi dan kerbau, selain aktivitas kami sehari-hari laut dan muara,
disini kami sebut batang muara sungai ini dengan labung, makanya nama kampung
kami ini ujung labung yang tidak lebih artinya ujung muara.
Pada suatu hari ketika gw pergi
ngangon sapi ( waktu itu kalo gak salah gw masih duduk kelas satu MTSN )
kebetulan waktu itu teman gw juga ikut, namanya exxel, ketempat gw ngangon sapi
di padang rumput yang ada dipingir
kampung ini, exxel sedang mencari sapinya yang dilepas begutu saja
setiap harinya.
“xel, sapi gw jinak lo…!” kata gw
pada exxel yang lagi berjalan di samping gw.
“jinak, maksudnya…?” Tanya exxel,
yangb menganggap sapi gw jinak itu sesuatu hal yang biasa.
“iya jinak…! Bisa naik kepunggungya
!” kata gw bangga pada si exxel, si exxel binggung, antara percaya dan gak
percaya.
Begitu kami sampai ditempat sapi gw
yang lagi diikat, si exxel langsung memanas-manasi gw untuk membuktikan bahwa
sapi gw jinak dan bisa di naiki layaknya kerbau. “mister, katanya jinak, ayo
naik..!!”
Gw dengan gaya sok-sok an langsung
naik ke punggung sapi gw dengan cara bertumpu pada kedua sapi gw yang lagi
berdiri bersebelahan, sayang, naas banget, anak sapi gw kaget, karena anak sapi
gw gak pernah gw naikki, dia pun melompat, tangan kanan gw yang sedang bertumpu
kuat dipunggungnya untuk bersiap melompat kepunggung induknya jadi ambrol,
tangan kanan gw langsung menghantam tanah dengan kuat
“tuk-klik..!!”
Hanya bunyi itu yang gw dengar, gw
merasa tangan kiri gw kesemutan, pas gw lihat, Mak benkok, gw suruh tarik sama
siexxel tapi gak bisa lurus lagi. Si exxel ketawa-ketawa melihat gw kesakitan,
nampaknya dia seperti baru saja melihat hiburan sirkus gratis didepan matanya
tapi gagal.
“katanya sapi mister jinak, kok
lompat..!!” teriak si exxel sambil ketawa-ketawa biking gw tambah dongkol, tapi
gw gak mengubris omonganya, gw langsung lari pulang, begitu sampai dirumah gw
langsung berteriak
“maaak..
tangan den takilia. Mak tangan gw terkilir..!!!”
Mak
gw bukanya langsung mengurut tangan gw yang terkilir malah ketawa-ketawa,
begitu tau tangan gw terkilir karena jatuh dari punggung sapi.
“mampus, jawi kok di panjek, kecek ang kabau tu. Mampus sapi kok dinaikin,
mang lo pikir itu kebo.! kata mak.
Gw Cuma cengo doing dengar kata-kata mak, sambil
nangis tentunya.. he he he.
Apes, niatnya mo mencari hiburan yang berbeda dari
hari-hari biasa malah menjadi malapetaka, tapi ini awal dari petualangan untuk
menaikki sapi-sapi dan kebo-kebo lainya, mo tahu.. nyok ikutin terusnya,,
hhtp://rantaudemister.blogspot.com.
No comments:
Post a Comment